Apa itu Wireless Charging? Ini Kelebihan dan Kelemahannya

Wireless charging artinya pengisian daya nirkabel. Dengan teknologi ini, kita bisa ngecas baterai perangkat elektronik (misalnya HP), tanpa menggunakan kabel.

Cukup letakkan ponselmu di atas alas wireless charging dan batre akan terisi secara otomatis layaknya ngecas pake cas-casan biasa.

Kamu pasti penasaran kan gimana cara kerja teknologi ini? Apa saja kelebihan dan kelemahan wireless charging? Berikut ini penjelasannya seperti yang dilansir dari MIUI.id

Cara Kerja Wireless Charging

Wireless Charging
Wireless Charging

Wireless charging bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik, yang merupakan fenomena di mana arus listrik bisa dihasilkan di dalam konduktor yang berada di dekat medan magnet yang berubah2.

Dalam hal ini, alas wireless charging berfungsi sebagai sumber medan magnet, sedangkan perangkat elektronik seperti HP berfungsi sebagai konduktor yang menerima arus listrik.

Untuk ngecas pakai cara ini, perangkat elektronik harus memiliki fitur wireless charging yang sesuai dengan standar yang digunakan oleh alas wireless charger.

Standar yang paling umum adalah Qi, yang diperkenalkan pada tahun 2008 dan digunakan oleh banyak merek smartphone, seperti Apple, Samsung, Huawei, dan lainnya.

Qi menggunakan induksi elektromagnetik dengan frekuensi sekitar 100-200 kHz dan jarak antara perangkat dan alas pengisi daya sekitar 4 cm.

Kelebihan Wireless Charging

1. Praktis dan mudah

Tak perlu repot2 pake kabel, colokan, atau adaptor untuk mengecas baterai HP atau perangkat.

Cukup letakkan saja HP mu di atas alas wireless charger, dan bateraimu akan ngecas sendirinya. Kamu juga bisa mengangkat HP mu kapan saja tanpa harus melepaskan kabel.

2. Aman dan tahan lama

Wireless charging mengurangi risiko kerusakan pada kabel, colokan, atau port pengisian daya akibat penggunaan yang berulang-ulang..

..juga mengurangi risiko korsleting listrik atau kebakaran akibat kabel yang rusak atau basah.

Selain itu, wireless charging memungkinkan desain perangkat yang lebih kedap air dan debu, karena tidak perlu adanya lubang port pengisian daya.

3. Inovatif dan futuristik

Wireless charging merupakan teknologi yang terus berkembang dan memiliki potensi untuk aplikasi yang lebih luas.

Misalnya, wireless charging dapat digunakan untuk mengisi daya kendaraan listrik, alat medis, atau perangkat IoT (Internet of Things).

Wireless charging juga mendukung rencana untuk menghadirkan konektivitas tanpa port, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa perangkat wearable.

Kelemahan Wireless Charging

1. Mahal dan kurang efisien.

Wireless charging membutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk membeli alas pengisi daya nirkabel dan perangkat yang mendukung fitur wireless charging.

Wireless charging juga memiliki efisiensi energi yang lebih rendah dibandingkan ngecas pakai charger biasa, karena sebagian energi akan hilang akibat panas atau interferensi.

Wireless charging juga ngecas nya lebih lemot dibandingkan ngecas pakai charger kabel biasa.

2. Terbatas dan kurang fleksibel

Wireless charging membutuhkan jarak yang dekat antara perangkat dan alas wireless charger, sehingga kamu gak bisa pakai HP sambil ngecas.

Teknologi ini juga membutuhkan standar yang sesuai, sehingga kamu tidak bisa menggunakan barang abal-abal.

Selain itu juga tidak bisa digunakan untuk perangkat yang memiliki baterai yang tidak bisa dilepas, seperti laptop atau tablet.

Kesimpulan

Wireless charging adalah teknologi yang memungkinkan kamu mengisi baterai perangkat elektronik tanpa menggunakan kabel.

Teknologi ini mungkin kedengarannya keren, akan tetapi dibanding kelebihannya, wireless charging memiliki lebih banyak kelemahan.

Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk menggunakan teknologi ini, pastikan apakah sesuai dengan kebutuhan mu atau tidak.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *